Seindah Mutiara

Pada suatu hari, seekor kerang kecil sedang bersama ibunya. Ibunya menyuruh dia untuk belajar makan. Tapi, bagi kerang, makan itu adalah hal yang sulit. Karena, setiap kali makan, selalu saja ada pasir yang masuk ke mulutnya. Lalu melukai bagian dalam tubuhnya pelan-pelan. Tapi, kerang itu tetap belajar makan dan makan. Walaupun rasanya sakit... sekali. Kerang kecil itu tetap sabar menghadapinya. Karena, kalau tidak demikian, dia akan berakhir sebagai kerang rebus di berbagai tempat makan.

Jika dia merasa sakit, dia hanya bisa menangis... menangis dalam hatinya yang lirih. Dia selalu merasa lebih baik setelah menangis. Karena menangis adalah ungkapan kesedihan dan pelampiasannya. Dia tetap tegar dalam pendiriannya. Tak pernah kerang kecil putus asa dalam belajar.

Kerang kecil tidak tahu, sudah besar akan jadi apa. Dia hanya berusaha dan belajar dengan sabar dan tegar. Lambat laun, air matanya menyelubungi pasir-pasir yang telah masuk ke dalam tubuhnya. Mengeras, dan menjadi sesuatu yang berharga dan sangat.... indah. Yaitu mutiara.

Itulah buah dari kesabaran, ketabahan, dan rasa selalu ingin belajar. Marilah mencontoh kerang kecil. Untuk menghasilkan hal yang indah dalam hidup kita. Agar kita menjadi sesuatu yang berharga dalam hidup ini.

Mutiara adalah perhiasan yang sangat indah dan berharga. Marilah menjadi seindah mutiara dalam hidup ini...

By: Nia Kurnia

XI IPA 4

Mencontek

Sepertinya, hal ini sudah lumrah dikalangan pelajar. Bahkan, ketika ujian, tak jarang ditemukan siswa yang sedang berdiskusi (ketika ujian), dan ngedoping (maksudnya melihat catatan kecil ketika ujian). Wah wah... bener-bener kelewatan. Mencontek itu kan sama saja dengan mencuri. Teman-teman tahu kan hukumnya mencuri? DOSA!!!

“Tapi kan yang nyontekin udah dengan rela nyontekinnya? Berarti nggak mencuri dong?” kata salah satu teman penulis. Ya... memang benar dengan rela. Tapi, apa bener-bener ikhlas? Lagian, maksud mencuri disini adalah melakukan kecurangan. Lho kok curang??? Ya iya lah... teman-teman coba deh berpikir... kalau orang nyontek itu sebelumnya apakah dia telah belajar dahulu??? Tentu tidak. Nah... kan curang banget. Orang lain mah belajar sungguh-sungguh. Eh... dia malah enak-enakan nyalin dari teman. Dapet nilai bagus pula!. Sedangkan orang yang benar-benar belajar dan tanpa mencontek kadang kala mendapat nilai yang buruk.

“Ya udah... semuanya saling mencontek aja biar adil.” Katanya kemudian. Wah wah... kalau semua anak berpikiran demikian, mau jadi apa dunia??? Semua isinya adalah anak-anak pemalas! Karena pada dasarnya, anak yang suka mencontek itu pemalas. Karena mereka tidak mau berusaha sendiri. Dan selalu bergantung kepada orang lain. Mencontek itu adalah korupsi kecil-kecilan lho... kalau korupsi itu tujuannya kaya raya tanpa berusaha. Kan sama saja mencontek itu ingin nilai bagus tanpa belajar. Weleh weleh... kalau gitu, mari memanggil orang yang suka mencontek dengan sebutan ‘Koruptor...’ apa teman-teman mau dipanggil koruptor??? Makanya jangan nyontek^^.

Kalau kata penulis sih... mencontek itu nggak enak apalagi nyontekin. Kebanyakan ruginya. Kalau mencontek kadang kala jawaban yang diberikan teman salah, malah bener jawaban sebelumnya (jawaban sendiri). Itu disebabkan karena kita kurang PD (Percaya Diri). Nah... berarti mencontek ini akan menurunkan kualitas diri yaitu tingkat percaya diri.

Balik lagi ke materi... masalah nyontekin itu merugikan... itu sudah pasti. Coba bayangkan... semalaman kita bergadang untuk ulangan. Tapi salah satu teman dengan asyiknya mencontek hasil perjuangan kita. Waduh... kelewatan... pasti rugi banget kan?

Mencontek itu sama saja dengan berbohong. Teman-teman tahu kan hukumnya berbohong??? DOSA!!!

Mungkin... kita bisa membohongi diri sendiri ataupun orang lain (teman, guru, dan orang tua) tapi, kita nggak akan pernah bisa ngebohongin Allah swt betul nggak??? Apakah teman-teman beriman kepada malaikat? Kalau begitu tahu dong kalau setiap saat ada malaikat yang menulis amal perbuatan kita? Lalu kenapa kita masih melakukan hal dosa semacam ini? Ya... coba teman-teman renungi...

Mencontek itu disebabkan karena kita nggak tahu jawaban dari soal-soal ujian. Nah... berarti kalau kita mencontek, kita mengikuti hal yang tidak kita ketahui ilmunya. Dan dalam Al-Qur’an sudah jelas-jelas Allah menerangkan:

“Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya.” (QS. Al-Isra’: 36)

Nanti di akhirat kelak, kita akan mempertanggung jawabkan segala amal perbuatan kita. Termasuk hal yang satu ini: MENCONTEK.

Jadi, MENCONTEK= MENCURI= BERBUAT KECURANGAN= KORUPSI= DOSA!!! Dan semuanya akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak... ingat ya temen-temen... bahwa “Masuk Surga itu sulit, tapi akan lebih sulit lagi jika kita tidak masuk Surga”. Memang, untuk mendapat nilai yang bagus itu sulit, tapi justru kesulitan itulah yang akan membawa kita pada kebahagiaan dan kesuksesan.

Banyak kok contoh orang yang sukses mendapat nilai yang bagus tanpa mencontek. So... Say No To Nyontek!!!