Mujahidah sejati

Mujahidah sejati

Ialah intan permata dan mutiara

Yang indah seindah pelangi di cakrawala

Yang menghiasi taman yang indah


Mujahidah sejati

Ialah srikandi pembela agama

Pribadi sholihah

Yang berhiaskan iman dan ketaqwaan


Mujahidah sejati

Akhiratlah yang ia utamakan

Karena dunia bukanlah pilihannya

Melainkan syurga yang abadi


Mujahidah sejati

Hatinya berbeda dengan yang lainnya

Karena hatinya di asuh iman dan taqwa


Mujahidah sejati

Berbekal Al-Quran dan As-Sunnah

Pengorbanannya bisa merubah dunia

Karna dialah yang melahirkan mujahid mujahid sejati


Mujahidah sejati

Dirimu akan terus subur mekar mewangi

Seindah surya yang menerangi bumi

Harapan ummah yang sejati


Mujahidah sejati

Menyoroti langkah khodijah, aisyah, fatimah

Yang menjadi muqorrobin bermujahadah

Merebut cinta dan kasih Allah


Mujahidah sejati

Paras rupa bukanlah ukuran

Karena nilainya sama di sisi Allah

Hanya iman dan taqwa

yang membedakan wanita sholihah di sisi Allah




Ukhti, Malu Dong...

Oh ukhti,

Jilbab lebar besar

Otak pun pintar

Tapi masih saja tertawa lebar



Hai ukhti,

Wajah cute dengan senyum imut

Tapi mata sinisnya bikin orang lain takut



Oh ukhti,

Wajah manis nan memikat

Dengan jilbab warna coklat

Kok ga bertingkah laku layaknya akhwat




Hai ukhti wanita mulia,

Malulah kita

Mari sama-sama menjaga

Agar kita jadi makhluk mulia

Membuat cemburu para bidadari di surga

sana ^^

Untukmu Akhi

Kau bilang “ana akan ta’aruf dengan ukhti beberapa tahun lagi ketika ukhti sudah lulus”

Buat apa kau katakan itu skrg akhi...

Jika belum siap adalah jawabannya,, lalu kenapa harus kau katakan rencanamu itu padaku..



Tidak taukah engkau,, kata2mu itu bisa menggoyahkan kekokohan iman yang sedang susah payah ku bangun..



Lalu ketika kau bilang “ana ingin jaga hati ana untuk ta’aruf dengan ukhti nanti”

Lantas, apakah dgn kau bilang begitu dan sering menelfonku itu artinya tidak mengotori hatimu?

Kau memang sudah seharusnya menjaga hatimu sampai tiba waktunya nanti untuk kau berikan seutuhnya kepada wanita yang berhak.. tapi kan belum tentu wanita itu aku...



Ketika kau bilang.. “ati2 ya di sana.. jaga diri baik2..”

Bukannya aku ga suka diperhatiin dan dijagain..

Tp cukuplah Allah yg menjagaku..

Dan tanpa kau bilang begitu pun aku akan berhati2 di sini dan menjaga diriku dengan baik untuk suamiku nanti.. dan itu belum tentu kau..



Ketika kau bilang “ana harap ukhti tidak ta’aruf dengan org lain sebelum ana”

Kurang jelaskah jawabanku,, aku tidak bisa menjanjikan apa pun.. karena aku tak tau apa yang akan terjadi padaku nanti...



Sebuah kutipan yang perlu kau ketahui:

Wahai akhwat, jika datang kepadamu laki-laki baik-baik yang melamarmu, maka bisa jadi dialah pangeranmu.

Wahai ikhwan, jika gadis pujaanmu telah dilamar orang, maka lupakanlah. Karena bisa jadi dia bukan permaisurimu.



Aku yakin kau tau janji Allah.. laki-laki yang baik hanya untuk wanita yang baik..

Maka kalau memang nantinya kita tak berjodoh,, ya itu artinya barangkali aku tak cukup baik untukmu.. pastinya ada wanita lain yang baik untukmu..

Dan yakinlah... kalau memang aku bukan tulang rusukmu,, maka apa yang kau rencanakan itu tak akan pernah terjadi...

Dan jika aku ini tulang rusukmu, maka tanpa kau minta aku untuk tidak ta’aruf dengan orang lain pun, aku akan tetap jadi pendampingmu..

Karena ku yakin,, tulang rusuk tidak akan tertukar..