Peristiwa Besar Di Bulan Dzulhijah

Tidak terasa kini kita telah memasuki bulan yang banyak sekali pristiwa-pristiwa yang harus kita jadikan sebuah pelajaran. Bulan dzulhijjah, dimana bulan yang terdapat dua buah pristiwa besar yaitu:

1.Disyariatkanya Qurban
pada dasarnya Qurban sudah ada sejak Nabi Adam berada di bumi ini, dikisahkan bahwa pada waktu itu Nabi Adam.AS memerintahkan kepada anak-anaknya, yaitu qobil dan habil untuk berkurban, singkat cerita bahwa Qurban habil lah yang di terima oleh Allah. Dari situ kita bisa mengambil kesimpulan bahwa sebenarnya Qurban sudah ada sejak Nabi Adam. Dan peristiwa Qurban ini terjadi kembali Ketika zaman Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, pada waktu itu Nabi Ibrahim bermimpi di perintahkan oleh allah untuk menyembelih putra satu-satunya yang beliau miliki. Sebagai orang tua, Nabi Ibrahim pun tidak tega untuk menyembelih anaknya sendiri. Akan tetapi karena itu merupakan perintah Allah maka Nabi Ibrahim harus melakukannya. Sehingga dicarilah Nabi Ismail untuk membicarakan mengenai perintah untuk menyembelihnya. Sehingga terjadi percakapan antara Nabi Ibrahim dengan Nabi Ismail, sebagaimana yang di kabarkan oleh Allah di dalam Al-Qur’an surat 37( as-saffat ): 102

Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku Sesungguhnya Aku melihat dalam mimpi bahwa Aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar".


sehingga ketika semua persiapan telah dilakukan dan keduanya telah berserah diri, maka tatkala Nabi Ismail dibaringkan Di atas pelipis Nabi Ibrahim, maka Allah menggantikanya dengan seekor sembelihan yang besar. Sebagaimana dalam surat 37( as-saffat ):103-111 yang berbunyi:

103. Tatkala keduanya Telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya ).
104. Dan kami panggillah dia: "Hai Ibrahim,
105. Sesungguhnya kamu Telah membenarkan mimpi itu Sesungguhnya Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
106. Sesungguhnya Ini benar-benar suatu ujian yang nyata.
107. Dan kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar
108. Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang Kemudian,
109. (yaitu)"Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim".
110. Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
111. Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba kami yang beriman.

Sehingga dari peristiwA tersebut, yang menjadi dasar di syariatkannya Qurban yang dilakukan pada hari raya I’dul adha. Dari kisah ini kita bisa mengambil ibrahnya yaitu, kita sebagai orang yang mengaku beriman hendaknya kita berQurban, dimana berQurban ini dalam rangka mensukuri nikmat yang telah di berikan oleh Allah kepada kita. Sebagaiman dijelaskan di dalam surat 108( al-kautsar ):1-3

1. Sesungguhnya kami Telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.
2. Maka Dirikanlah shalat Karena Tuhanmu; dan berkorbanlah
3. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus

2. Diperintahkanya haji

Haji merupakan suatu amal ibadah yang di lakukan denagan sengaja mengunjungi
Baitullah di Mekkah denagn maksud beribadah secara ikhlas denagan mengharap ridho Allah. Haji merupakan salah satu dari rukun islam, yaitu rukun islam yang ke lima. Mengerjakan haji hukumnya wajib bagi kaum muslimin yang mampu, baik dari segi fisik, ekonomi, dan juga rohaninya. Allah menjelaskan di dalam al-Quran surat 3( ali imran ):97

padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim[215]; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah Dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah[216]. barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya (Tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.

Seorang yang berhaji bukanlah orang karena dia ingin mendapatkan gelar haji, tetapi mereka yang berpulang dari hajinya mencerminkan dengan apa yang telah dia kerjakan, yaitu ibadah hajinya.

Telah kita ketahui pergi haji itu artinya menuju kepada Allah atau dalam kata lain kita kembali kepada aturan dan hokum Allah, dengan hati yang ikhlas, dan niat yang suci, itulah kunci dari pada melaksanakan ibadah haji.

Bukankah Allah itu nyata dan maha besar? bukankah Allah itu maha mengetahui segala apa yang ada di langit dan di bumi? Termasuk segala aktifitas kita? Bukankah kita ini maya dan kecil? Bukankah segala yang tampak di langit dan di bumi itu tidak ada? Di dalam ilmu fisika di jelaskan bahwa setiap yang dilihat oleh mata kita itu adalah maya, terbalik dan di perkecil.!!! Sesungguhnya kita sendiri yang mengatakan bahwa kita itu tidak ada, dan amat sangat kecil. Maka nikmat RabMu yang mana lagikah yang akan engkau dustakan???

Marilah dengan adanya moment Qurban dan haji ini kita jadikan sebagai sarana untuk memupuk rasa syukur kita kepada Allah, karena jika kita semakin bersyukur terhadap nikmat Allah yang telah di berikan kepada kita maka Allah akan menambahkan nikmatnya. Sebaliknya apabila kita mengkufurinya tunggulah azab Allah yang datangnya tidak terduga-duga.

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".( QS.IBRAHIM:7 )

By : Alfarisi