Seindah Mutiara

Pada suatu hari, seekor kerang kecil sedang bersama ibunya. Ibunya menyuruh dia untuk belajar makan. Tapi, bagi kerang, makan itu adalah hal yang sulit. Karena, setiap kali makan, selalu saja ada pasir yang masuk ke mulutnya. Lalu melukai bagian dalam tubuhnya pelan-pelan. Tapi, kerang itu tetap belajar makan dan makan. Walaupun rasanya sakit... sekali. Kerang kecil itu tetap sabar menghadapinya. Karena, kalau tidak demikian, dia akan berakhir sebagai kerang rebus di berbagai tempat makan.

Jika dia merasa sakit, dia hanya bisa menangis... menangis dalam hatinya yang lirih. Dia selalu merasa lebih baik setelah menangis. Karena menangis adalah ungkapan kesedihan dan pelampiasannya. Dia tetap tegar dalam pendiriannya. Tak pernah kerang kecil putus asa dalam belajar.

Kerang kecil tidak tahu, sudah besar akan jadi apa. Dia hanya berusaha dan belajar dengan sabar dan tegar. Lambat laun, air matanya menyelubungi pasir-pasir yang telah masuk ke dalam tubuhnya. Mengeras, dan menjadi sesuatu yang berharga dan sangat.... indah. Yaitu mutiara.

Itulah buah dari kesabaran, ketabahan, dan rasa selalu ingin belajar. Marilah mencontoh kerang kecil. Untuk menghasilkan hal yang indah dalam hidup kita. Agar kita menjadi sesuatu yang berharga dalam hidup ini.

Mutiara adalah perhiasan yang sangat indah dan berharga. Marilah menjadi seindah mutiara dalam hidup ini...

By: Nia Kurnia

XI IPA 4